Dua Langkah Efektif Menasihati Diri Sendiri

 

Gambar 1. Nasihat Diri Sendiri (Sumber:Tribunjabar.com)

bilikdata.com - Tentu kata nasihat sudah tak asing lagi di telinga kita, namun menasihati diri sendiri agaknya memang belum banyak orang yang melakukannya. Padalahal tanpa disadari, kegiatan ini memiliki manfaat yang sangat besar lho bagi keseimbangan serta peningkatan kualitas hidup seseorang. Apalagi jika nasihat tersebut dilakukan secara rutin dan konsisten.

Mungkin beberapa dari kita pernah merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mampu memahami keadaan kita. Ketika kita memiliki masalah, orang sekitar seakan-akan tidak ada yang peduli. Atau mungkin juga kita pernah mencoba untuk menceritakan apa yang sedang dirasakan, namun respon yang didapat berujung kekecewaan. Alih-alih mendapat ketenangan, kita malah harus mendengarkan nasihat mereka yang panjang tapi sama sekali tidak sesuai atau tidak sedang kita butuhkan.

Keadaan tersebut tentu sangat melelahkan, namun terus-terusan menyalahkan orang sekitar dan keadaan bukanlah hal yang tepat. Maka salah satu solusi untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan menasihati diri sendiri. Memang tidak mudah, namun dua langkah berikut bisa dicoba untuk menasihati diri sendiri, yuk disimak!

Literasi

Seperti menasihati orang lain, tentu kita tidak boleh asal-asalan ketika hendak menasihati diri sendiri. hal ini sangat perlu diperhatikan agar nasihat tersebut tidak menjadi sia-sia atau malah menjadi nasihat yang salah. Maka dari itu, sebelum memberi nasihat hendaklah dari jauh-jauh hari kita menyiapkan bekal yang cukup dengan cara rajin melakukan literasi.

Literasi bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami dan mengolah informasi. Dengan melakukan literasi, kita akan memiliki wawasan yang luas sehingga akan mempermudah kita dalam mengatasi masalah yang ditemui dalam kehidupan.

Literasi ini bentuknya tentu sangat beragam. Kita bisa melakukannya dengan cara membaca buku, menonton film, berdiskusi dengan teman atau memperhatikan serta menanggapi kejadian-kejadian di sekitar dengan kritis. Literasi juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk lebih memahami diri sendiri dan mencari tahu apa yang menjadi tujuan kita dan apa saja yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Refleksi

selanjutnya merupakan tahapan inti dalam proses menasihati diri. Refleksi ialah proses menganalisa serta merenungkan segala hal yang telah dilakukan termasuk tentang keputusan-keputusan yang telah kita ambil. Kegiatan ini bisa membantu kita untuk lebih mengetahui hal apa saja yang efektif untuk dilakukan dan sebaliknya, sehingga akan melahirkan kesadaran serta kendali atas apa yang kita pilih dalam hidup. Kesadaran tersebutlah nantinya akan mendorong kita menuju hidup yang lebih seimbang, terhindar dari penyesalan serta memiliki mental yang lebih sehat.

Refleksi ini akan efektif jika dilakukan dalam keadaan fikiran yang tenang, sehingga kita akan lebih fokus saat merenungkan suatu persoalan. Satu hal yang perlu diperhatikan pada proses ini ialah kejujuran. Sebisa mungkin kita harus jujur terhadap diri sendiri, yaitu jujur tentang apa yang sedang dirasakan serta jujur mengakui sejauh mana kemampuan atau kelemahan kita ketika menghadapi permasalahan.

Baca Juga:

Penjelasan Ilmiah Tentang Posisi Tidur yang Dianjurkan dalam Agama Islam

Adapun caranya tergantung dengan kenyamanan kita masing-masing. Beberapa dari kita ada yang lebih nyaman dengan cara berkomunikasi secara verbal dengan diri sendiri, ada yang lebih senang sambil menuliskannya dalam buku harian dan menyimpannya sebagai catatan pribadi, serta ada pula yang menuliskan refleksinya di media masa sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh orang lain.

Nah itulah dua langkah besar yang sangat efektif untuk menasihati diri sendiri. kedua langkah di atas tidak akan pernah sempurna jika tidak direalisasikan. Intinya jangan pernah merasa takut untuk bertindak, karena selama kita memperhatikan kedua hal tadi, tindakan apapun tidak akan menjadi kesia-siaan. Mari lebih berani dan peduli dengan terus menasihati diri sendiri, karena diri kita adalah tanggung jawab kita.

 

Penulis: Siti Suroh Holisoh

 

Baca Juga:

Rekomendasi Buku Filsafat Untuk Pemula

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama